Halo
teman-teman, kakak-kakak, dan semuanya! Mau nanya dulu sebelumnya nih apakah
kalian tau apa itu fast fashion? Jadi fast fashion tuh salah satu produksi
pakaian yang fokusnya ada pada kecepatan produksi dan selalu mengikuti tren
yang ada. Aku yakin pasti kalian pernah beli pakaian dari brand yang menerapkan
fast fashion ini deh! Karena toko-tokonya mudah ditemui di mall yang sering
kita kunjungi.
![]() |
Ilustrasi fast fashion oleh Gabriella Street |
Pada
kesempatan kali ini aku akan coba ajak kalian untuk membahas lebih dalam bahwa,
fast fashion ini bisa memberikan dampak yang buruk loh terhadap lingkungan!
Emangnya apa hubungannya?
Nah
dari awal kan udah disebut namanya “fast-fashion”, yaitu produksi fesyen yang
bisa dibilang cepat dan dilakukan secara massal untuk mendapat keuntungan
setinggi-tingginya. Coba cek deh lemari kalian dan coba liat tag bajunya kalau
masih ada, mungkin keterangan material yang digunakan pada baju tersebut adalah
poliester. Poliester sendiri merupakan bahan yang terbuat dari plastik karena
dinilai murah untuk dibuat. Baju dengan bahan poliester juga kalau dicuci bisa
melepaskan mikroplastik dan pada akhirnya bisa mencemari laut. Ekosistem laut
dapat terganggu dan secara tidak sadar pun manusia dapat terganggu kesehatannya
karena ikan memakan plastik lalu ikan tersebut dimakan oleh manusia.
Isu
di atas tadi ingin aku kaitkan nih dengan konsep VUCA. Konsep VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity,
dan Ambiguity) sendiri merupakan
pendeskripsian terhadap sifat tantangan masa depan dan sifat perubahan yang
akan dihadapi dunia. Fast fashion bersifat kompleks
(complexity) karena tidak hanya
menimbulkan satu permasalahan tetapi bisa terkait dan berperan besar dalam
timbulnya masalah yang lain. Banyak komponen yang terlibat, tidak hanya
lingkungan, bahkan kesejahteraan pekerja pun dapat berdampak juga dikarenakan produksi
fast fashion seringkali mempekerjakan pekerja di bawah umur dan tidak diberi
upah dengan layak.
![]() |
Ilustrasi oleh Elin Svensson |
Menanggapi
isu tersebut, kita dapat melakukan beberapa hal:
1. Coba untuk tidak konsumtif
“Ih itu bajunya lucu deh mana belum punya, beli aja
ah!” Liat baju baru terlebih bajunya lucu banget emang kadang jadi godaan
terbesar untuk kita beli, beli, dan beli. Padahal bisa aja setelah beli itu
bajunya gatau dipake kapan dan malah bikin sesak lemari aja. Potensi menjadi
sampahnya makin gede!
2. Fesyen yang berkelanjutan
Buat yang hobi thrifting, lanjutkan! Jadinya kan gak
harus selalu beli baru dan bisa mengurangi limbah yang ditimbulkan. Selagi
masih bisa pakai baju yang memang sudah kita miliki dan ada pilihan lain buat
beli baju preloved, kita sedikit banyak mencegah pencemaran lingkungan.
Yang perlu diingat adalah kita bisa kok tetap modis walaupun bukan selalu dengan baju baru, karena baju bisa aja sih dibeli oleh siapa pun, tapi style setiap orang pastinya akan berbeda dan itu yang gak bisa dibeli.
Stay fashionable
Less waste
P.S. Tulisan ini dibuat untuk memenuhi Challenge Tantangan Masa Depan Online Onderwijs OSKM ITB 2020
#TantanganMasaDepan
#DuniaVUCA
#OSKMITB2020
#TerangKembali
Referensi:
zerowaste.id
oskm.mounev.com
pinterest.com
Keren nihh raissa artikelnya!
BalasHapus